Sahabatku,
kau telah pergi meninggalkan kami
Begitu banyak kenangan yang kau tinggalkan
Juga entah begitu banyak cita-cita yang belum engkau raih
Titik-titik embun serasa masih lembab di atas pusaramu
Dedaunan pohon yang menaungi makammu masih basah dititisi rintikan hujan di pagi ini
Entah itu dari langit
mungkin pula dari mata kami yang sembab menghantar kepergianmu
Dari jauh kudengar kepergianmu
Serasa membungkam di dalam dadaku
Seakan tiba-tiba rintik hujan menerpa diriku
Mengalir airnya membasahi segenap wajah
Gerimis di pagi ini
Entah dari langit, entah dari mataku
Di dalam mimpi tadi malam kulihat burung-burung putih berterbangan
Seekor burung yang terbang itu kulihat bertengger di dahan pohon
Burung itu lalu berkata lirih padaku:
"Kawanku, janganlah bersedih hati.
Kesedihanmu hanya akan menambah beban kepergianku.
Ikhlaskanlah aku, kawan.
Lepaslah aku dengan hati yang lapang.
Semoga dengan itu aku akan mudah menghadap Yang Maha Kuasa."
Tiba-tiba aku terjaga
Masih terngiang kata-kata di dalam mimpiku
Mungkin hanya untaian doa yang bisa kukirim padamu
Salamat jalan, sahabat
Kepingan kenangan kita bersama takkan pernah kulupakan
Selamat jalan, hai jiwa yang tenang
Semoga engkau kembali kepada-Nya dengan hati yang puas lagi diredhai-Nya
Mudah-mudahan engkau digolongkan ke dalam hamba-hamba-Nya yang beriman
dan beramal soleh
dan beramal soleh
serta mendapatkan syurga-Nya
Al Fatihah
Al Fatihah
0 comments:
Post a Comment
Terima kasih atas komen dan cadangan yang membina. Sila datang lagi..